Banyak orang tahu bahwa kata ‘mafia’ berasal dari kata ‘mafioso’ dalam Bahasa Italia. Namun tidak banyak orang dapat mengerti apa definisi dari kata asal mafia, yaitu mafioso. Muncul di tahun 1863, tercatat di dalam suatu drama terkenal di Italia pada saat itu, yaitu ‘I mafiusi di la Vicaria’ yang dibuat oleh Giuseppe Rizzoto, yang secara keseluruhan menceritakan bagaimana kehidupan Geng di Kota Palermo, Italia. Ditahun 1886, kata ‘mafia’ muncul di dalam Kamus Oxford Kuno.
Kisah para Mafia Sicilia menjadi salah satu yang terkenal dalam sejarah kejahatan lintas negara yang terorganisasi. Pasalnya, dari perilaku para mafia di Sicilia-lah kemudian dunia mengenal bentuk-bentuk kelompok kriminal yang melakukan kejahatan atas dasar identitas bersama, kepentingan dan tujuan yang sama, yaitu memperkaya diri sendiri dan menjaga kedudukan atau posisi tiap-tiap anggota kelompok itu.
Mulanya, Kota Sicilia dipimpin oleh penduduk asli setempat hingga akhirnnya pemimpin-pemimpin di luar Kota Sicilia menduduki kota yang terletak di tepi pantai ini. Termasuk Yunani, Roman, Byzantines, Arab, hingga mereka yang tinggal di Italia sebelah utara. Kehadiran mereka secara nyata mengubah sistem pemerintahan kota, mereka mengganti secara signifikan semua aturan-aturan yang sudah lebih dulu disepakati bersama warga Sicilia. Akibat yang sangat terlihat adalah, tidak adanya pengaturan melalui peraturan hukum bagi Warga Sicilia, mengakibatkan terjadi kesewenang-wenangan. Warga Sicilia merasa tidak aman. Inilah mula dari sifat tertutup dan saling melindungi sesama keluarga yang dilakukan masyarakat di Sicilia, sehingga kepentingan kelompok menjadi absolutisme bagi satu sama lainnya.
Disaat dunia ini dikuasai oleh kekuatan-kekuatan luar biasa dari luar kelompoknya, maka keluarga atau mereka yang berhubungan darah adalah tempat terbaik untuk meminta perlindungan dan melanjutkan kehidupan mereka. Kemudian, mereka yang semakin kuat menjadi baron, para baron ini mengusai tanah-tanah publik, dan membagi di antara mereka. Kemudian para pemilik tanah tersebut memberikan kepercayaan pada gabelloti atau petugas pajak. Dan gabelloti ini membagi-bagi tanah itu menjadi beberapa bagian, dan menyewakan kepada para pengguna. Posisi gabelloti ini sangat strategis, karena menghubungkan pengguna dan pemilik tanah, sehingga dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan dari keduannya. Banyak kejahatan yang digawangi oleh gabelloti, sehingga hal tersebut terus menerus terjadi. Lahirlah mafia, menciptakan kerusahakan dan sikap mental yang buruk. Mencontohkan banyak kejahatan yang dikenal hingga sekarang, seperti korupsi, kolusi, nepotisme. Mereka saling menjaga kepentingan kelompok untuk menjaga eksistensi dan kepercayaan banyak orang. Akhirnya mafia menjadi posisi penting antara modal dan tenaga kerja. Maka jangan heran apabila hari ini kita masih melihat semua hal itu, karena telah terjadi sejak lama. Kalau akhirnya sikap pemimpin kita di Indonesia hari ini masih mengikuti pola-pola yang sudah lama dikenali sebagai KKN, maka mereka memiliki kepentingan yang sama dengan para mafia-mafia tersebut. Karena bagi mereka, anggota kelompok adalah bagian penting untuk menjaga kedaulatan kelompok dan pengakuan pihak lain.
Kehidupan mafia di awal tahun 1810an itu masih meninggalkan jejak sejarah dan pengaruhnya di dalam kehidupan masyarakat di tahun 2000an ini.
Semua penegak hukum di seluruh dunia bekerja keras untuk melawan kejahatan para mafia yang kini telah menjelma menjadi sesuatu yang sangat rumit dan canggih. Mereka tidak lagi mengandalkan para anggota mafia jalanan, namun mereka telah masuk ke banyak sistem negara dan pemerintahan. Di Italia sendiri, mafia merupakan ancaman yang selalu menghantui. Pemerintah sejak lama mengupayakan untuk terus mengurangi jumlah dan kejahatan yang dilakukan.
Sadar bahwa mereka diperangi disegala sisi, maka para mafia ini pun tidak habis akal, sehingga mereka melakukan banyak kerja sama dengan pengambil kebijakan hingga penegak hukum untuk tetap menjadi mitra, sehingga aktifitas kejahatan yang mereka lakukan dapat terus berlanjut. Perdagangan obat-obatan terlarang, penyelundupan manusia, perdagangan manusia, hingga pencucian uang yang terus menerus terjadi. Meskipun dunia internasional telah merespon ancaman kejahatan para mafia ini (yang dikenal sebagai organized crime) dengan membuat konvensi-konvensi internasional, kemudian menciptakan unit intellijen keuangan dan kejahatan internasional, namun hal tersebut belum dapat sepenuhnya berjalan dengan efektif sehingga mereka bisa diberantas hingga ke akarnya.
Ryan Eka Permana Sakti | Peneliti pada Indonesian Research Center for Anti-Money Laundering and Combating Financing of Terrorism (IRCA) | FH UI 2009 | Aktivis Serambi FHUI |
http://m.kompasiana.com/post/sejarah/2013/03/14/mafia-italia-dan-eksistensi-nilai-nilainya-kini/
Mafia Italia dan Eksistensi Nilai-nilainya Kini
Oleh: Ryan Eka Permana Sakti | 14 March 2013 | 15:48 WIB